Thursday, February 2, 2012

TIGA ASPEK PENDUKUNG KEOTENTIKAN AL QURAN


Dalam hal ini, setidaknya saja ada tiga (3) aspek kuat yang mendukung keotentikan Al Quran al Karim, dan berikut ini adalah berbagai paparan bukti dari berbagai aspek itu.

I. Aspek keseimbangan yang sangat serasi antara kata-kata yang digunakannya

Yang pertama, adalah aspek keseimbangan yang sangat serasi antara kata-kata yang digunakannya. Abdurrazaq Nafwal dalam buku/kitab ”Al-I’jaz Al-Adabiy li Al Quran Al Karim” yang terdiri dari 3 jilid (terlepas dari berbagai pendapat pro dan kontra atau skeptis tentang isinya dan kemungkinan ketidaksempurnaan manusia penulisnya) mengemukakan berbagai contoh tentang keseimbangan ini.

Ringkasannya adalah:
1. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan antonimnya (lawan katanya)
  • ”Al Hayah” (hidup) dan ”Al Mawt” (mati), masing-masing sebanyak 145 kali
  • ”Al Naf’” (manfaat) dan ”Al Madharrah” (mudarat), masing-masing sebanyak 50 kali
  • ”Al Har” (panas) dan ”Al Bard” (dingin) masing-masing sebanyak 4 kali
  • ”Al Shalihat” (kebajikan) dan ”Al Sayyi’at” (keburukan) masing-masing sebanyak 167 kali
  • ”Al Thuma’ninah” (kelapangan/ketenangan) dan ”Al Dhiq” (kesempitan/kekesalan) masing-masing sebanyak 13 kali
  • ”Al Rahbah” (cemas/takut) dan ”Al Raghbah” (harap/ingin) masing-masing sebanyak 8 kali
  • ”Al Kufr” (kekufuran) dan ”Al Iman” (iman) masing-masing sebanyak 17 kali dalam bentuk definite
  • ”Kufr” (kekufuran) dan ”Iman” (iman) masing-masing sebanyak 8 kali dalam bentuk indefinite
  • ”Al Shayf” (musim panas) dan ”Al Syita’” (musim dingin) masing-masing sebanyak 1 kali.
2. Keseimbangan jumlah bilangan kata dengan sinonimnya/makna yang dikandungnya
  • ”Al Harts” dan ”Al Zira’ah” (membajak/bertani) masing-masing sebanyak 14 kali
  • ”Al ’Ushb” dan ”Al Dhurur” (membanggakan diri/angkuh) masing-masing sebanyak 27 kali
  • ”Al Dhallun” dan ”Al Mawta” (orang sesat/mati jiwanya) masing-masing sebanyak 17 kali
  • ”Al Qur’an”, ”Al Wahyu”, dan ”Al Islam” (Al Qur’an, wahyu, dan Islam) masing-masing sebanyak 70 kali
  • ”Al ’Aql” dan ”Al Nur” (akal dan cahaya) masing-masing sebanyak 49 kali
  • ”Al Jahr” dan ”Al ’Alaniyah” (nyata) masing-masing sebanyak 16 kali
3. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan jumlah kata yang menunjuk kepada akibatnya
  • ”Al Infaq” (infak) dan ”Al Ridha” (kerelaan) masing-masing sebanyak 73 kali
  • ”Al Bukhl” (kekikiran) dan ”Al Hasarah” (penyesalan) masing-masing sebanyak 12 kali
  • ”Al Kafiruun” (orang-orang kafir) dan ”Al Naar/Al Ahraq” (neraka/pembakaran) masing-masing sebanyak 154 kali
  • ”Al Zakah” (zakat/penyucian) dan ”Al Barakat” (kebajikan yang banyak) masing-masing sebanyak 32 kali
  • ”Al Fahisyah” (kekejian) dengan ”Al Ghadhb” (murka) masing-masing sebanyak 26 kali
4. Keseimbangan antara jumlah bilangan kata dengan kata penyebabnya
  • ”Al Israf” (pemborosan) dan ”Al Sur’ah” (ketergesa-gesaan) masing-masing sebanyak 23 kali
  • ”Al Maw’izhah” (nasihat/petuah) dan ”Al Lisan” (lidah) masing-masing sebanyak 25 kali
  • ”Al Asra” (tawanan) dan ”Al Harb” (perang) masing-masing sebanyak 6 kali
  • ”Al Salam” (kedamaian) dan ”Al Thayyibat” (kebajikan) masing-masing sebanyak 60 kali
5. Berbagai keseimbangan khusus
  • Kata ”Yawm” (hari) dalam bentuk tunggal, adalah sejumlah 365 kali (atau adalah sama dengan jumlah hari-hari dalam satu tahun) di dalam Al Quran.
  • Sedangkan kata ”hari” yang menunjuk kepada betuk plural (”Ayyam”) atau dua (”Yawmayni”), jumlah keseluruhannya dalam Al Quran adalah hanyalah 30 kali penyebutan, atau dalam hal ini adalah juga sama dengan jumlah hari dalam satu Bulan dengan mengikuti kaidah Kalender Qamariyah atau penanggalan sistem Bulan, sistem Islam/Arab.
  • Lalu, kata yang berarti ”Bulan” (”Syahr”) hanya terdapat 12 kali, atau sama dengan jumlah bilangan Bulan dalam satu tahun (12 Bulan) rotasi.
  • Ada 7 kali penjelasan tentang adanya 7 langit, yaitu antara lain dalam QS Al Baqarah ayat 29, QS Al Isra’ ayat 44, QS Al Mu’minuun ayat 86, QS Al Fushshilat ayat 12, QS At Thalaq ayat 12, QS Al Mulk ayat 3, QS Nuh ayat 15.
  • Selain itu, penjelasan tentang penciptaan langit dan bumi dalam enam (6) hari/masa/tahapan, disebutkan di dalam 7 ayat pula (dan tahapan terbentuknya sebuah galaksi-planet dalam enam (6) tahapan yang memakan waktu ratusan bahkan ribuan tahun ini, telah pula dibuktikan oleh ilmu-pengetahuan saat ini, bahwa memanglah secara umum pembentukan galaki adalah dalam enam (6) tahapan, bahkan saat inipun masih terbentuk Galaksi-galaksi baru, yang masing-masing dalam (melalui) enam (6) tahapan, dalam ruang angkasa yang bahkan memuai/meluas ini.
Angka 7 sendiri banyak sekali ditemukan di alam semesta, di Al Quran & di Al Hadits Nabi Muhammad bin Abdullah SAW. Bahkan pengulangan dari angka ini dalam Al Qur'an juga memunculkan sebuah sistem yang koheren. Beberapa fenomena angka 7 tersebut adalah, antara lain:
1. Merupakan jumlah dari tingkatan langit & bumi (QS:65;12).
2. Atom tersusun dari 7 tingkatan elektron.
3. Jumlah hari dalam satu minggu.
4. Jenis atau jumlah tanda (not dasar) musik.
5. jenis atau jumlah warna-warni pelangi.
6. Jenis dosa besar (HR Al-Bukhari & Muslim).
7. Tanda bagi siksaan pada Hari Kiamat.
8. Jumlah ayat dalam Surah Al Fatihah ("Tujuh ayat yang diulang-ulang").
9. Muslim bersujud dengan menggunakan 7 anggota badan dalam Shalat.
10. Muslim melakukan Thawaf sebanyak 7 kali dalam ritual Haji.
11. Muslim melakukan Sa'i antara Shafa & Marwah sebanyak 7 kali dalam ritual Haji..
12. Melempar jumrah sebanyak 7 kali dalam ritual Haji.
13. Dalam kisah Nabi Yusuf (Josef) AS banyak menyebut angka 7 (QS:12; 46-48).
14. Kisah siksaan kaum Nabi Hud (Hood) AS ditimpa angin topan selama 7 malam (QS:69;6-7).
15. Kisah Nabi Musa (Moses) AS memilih 70 orang dari kaumnya untuk bertobat (QS:17;155).
16. Kata Kiamat disebut dalam Alquran sebanyak 70 kali.
17. Kata "Jahannam" (Neraka) disebut dalam Alquran sebanyak 77 kali.
18. Jumlah pintu-pintu "Jahanam" adalah 7 (QS:15;44).
19. Terdapat 7 surah yang diawali dengan kalimat tasbih.

Sebagai catatan pula, kata ”tujuh” (7) dalam Bahasa Arab juga dapat berarti ”banyak”, karena khazanah berpikir dan kebiasaan orang Arab lama/kuno (misalnya, orang-orang Arab di masa-masa itu saat diturunkannya Al Quran) yang menghitung jumlah tujuh (7) atau selebihnya, sebagai angka perlambang yang menunjukkan jumlah banyak atau bahkan tak terhitung (tak dapat dihitung) lagi (oleh mereka). Maka, sejumlah mufassir/penafsir Al Quran dan/atau ahli ilmu pengetahuan pun berspekulasi tentang telah disebutkannya tentang berbagai kenyataan akan adanya tak terhitung planet dan galaksi di luar bumi dalam Al Quran, dan bahkan kemungkinan adanya makhluk-makluk lain di alam semesta di luar Bumi dan sistem Solar (matahari) kita ini.

Kata-kata yang menunjuk kepada utusan Tuhan, baik rasul (rasul), atau nabiyy (nabi), atau basyir (pembawa berita gembira), atau nadzir (pemberi peringatan), keseluruhannya berjumlah 518 kali. Jumlah ini seimbang dengan jumlah penyebutan nama-nama nabi, rasul dan pembawa berita tersebut, yakni 518 kali.

Berkaitan dengan dunia angka dan huruf (atau kata), juga ditemui distribusi Matematika di Al Quran, khususnya mengenai bilangan-bilangan prima dan beragam hubungan luasnya, dan banyak sekali misteri dan fenomena angka juga kata di Al Quran lainnya, di balik susunan, makna,dan kemungkinan-kemungkinannya dan tata bahasa Arab sendiri (dan Bahasa Sastra Arab yang digunakan di Al Quran) yang memang sudah luar-biasa itu.